Seperti dalam film-film tentang zombie, pembusukan jaringan akibat kutu penghisap darah yang dalam istilah medis disebut Tungiasis itu terjadi ketika sejak para pasien masih hidup. Perlahan-lahan, bagian tubuh yang membusuk makin meluas hingga akhirnya pasien tewas mengenaskan.
Penyebabnya adalah sejenis kutu yang disebut jigger atau dalam Bahasa Latin dikenal sebagai Tunga Penetrans. Kutu penghisap darah ini hidup di daerah kotor atau berdebu dan ditularkan oleh lalat pasir (sand fly) betina.
Pada manusia, parasit ini dapat masuk menembus kulit kaki lalu tumbuh dengan menghisap darah korban. Setelah beranak pinak hingga berjumlah ribuan, kutu ini akan menghabiskan suplai darah sehingga jaringan yang ditempati mulai mengalami pembusukan.
Menteri kesehatan Uganda, James Kakooza mengatakan anak-anak bisa langsung tewas ketika darahnya dihisap dalam jumlah banyak oleh jigger. Kutu ini juga bisa menewaskan remaja yang mengidap penyakit lain, sementara pada orang tua akan menyebabkan kelumpuhan.
Dalam 2 bulan terakhir, Kakooza mencatat sedikitnya 20 orang tewas akibat Tungiasis di negara yang terletak di Afrika Timur tersebut. Sementara yang menjalani perawatan mencapai 20.000 orang, sebagian besar berasal dari wilayah Busoga yang berjarak 150 km dari Kampala, ibukota Uganda.
Keyakinan bahwa penyakit ini merupakan kutukan penyihir turut memicu banyaknya korban tewas terutama di daerah pedesaan seperti Dakaba Kaala. Alih-alih mencari pengobatan atau mengeluarkan kutu yang menyerang, beberapa pasien seringkali hanya pasrah menanti ajal.
"Ini merupakan epidemi yang sedang kami perangi dan saya yakin seiring waktu berjalan jiggerCanadian Press, Minggu (24/10/2010).
Menurutnya jiggger hanya hidup di daerah yang kurang higienis, sehingga cara membasmi sebenarnya sangat mudah. Selain dengan menggunakan sabun antiseptik, jigger juga bisa dibunuh dengan menyiramkan minyak dan parafin di tempat-tempat yang menjadi sarangnya.
Selain di Uganda, penyakit Tungiasis juga ditemukan di sebagian wilayah Afrika sub-Sahara, Amerika Latin dan Karibia. Penyebarannya di Uganda diduga dibawa oleh buruh migran asal India yang mengerjakan rel kereta api jurusan Kenya-Uganda pada abad ke-19. ======================================================================== ==============BERIKAN APRESIASI ANDA DENGAN MENGKLIK "SUKA"============== ========================================================================
Komentar :
Posting Komentar